Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor-faktor Proses Interaksi Sosial Beserta Contohnya

Naimrohatun.blogspot.com - Pada artikel ini akan dibahas faktor interaksi sosial, proses interaksi sosial, konsep imitasi, contoh imitasi, konsep sugesti, contoh sugesti, definisi sugesti, definisi identifikasi, definisi identifikasi, contoh identifikasi, pengertian simpati, pengertian simpati, contoh simpati, pengertian empati, contoh empati, pengertian empati, dan th.

Interaksi Sosial

Metodologi Interaksi Sosial

Masyarakat dan interaksi saling terkait erat. Proses interaksi diawali dengan sentuhan sosial dan diakhiri dengan komunikasi sosial. Komunikasi dan kontak sosial adalah persyaratan utama untuk keterlibatan sosial. Jika hanya ada kontak sosial dalam suatu komunitas, itu belum dianggap sebagai interaksi sosial.

Aspek Interaksi Sosial

Faktor peniruan, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati menimbulkan proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Hal inilah yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.

1. Imitasi

Imitasi adalah proses atau tindakan meniru perilaku atau perilaku orang lain.
Seseorang meniru tindakan individu atau organisasi lain berdasarkan cita-cita, standar, dan pengetahuan yang benar. Namun, dalam proses peniruan, tidak semua orang meniru cita-cita, norma, dan pengetahuan yang positif; yang lain meniru apa yang dikenal sebagai perilaku menyimpang.

Masyarakat seringkali meniru gaya hidup seorang idola, seperti tokoh, artis, guru, atau orang tua. Meniru gaya hidup panutan yang sehat, disiplin, dan teliti merupakan contoh peniruan yang positif.

Akan tetapi, meniru gaya hidup mereka yang mencolok, pakaian yang tidak sopan, dan pergaulan bebas adalah peniruan yang buruk. Adanya contoh-contoh tersebut menghambat perkembangan kreatif seseorang.

2. Saran

Sugesti terjadi ketika seseorang mengungkapkan pendapat atau sikapnya sendiri, yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Sugesti hampir identik dengan imitasi, kecuali sugesti terjadi ketika emosi pihak penerima tidak stabil.
Prosedur pengajuan dapat berlangsung jika yang menyampaikan pendapat adalah sosok yang berwibawa. Contohnya termasuk kepala adat, tokoh politik, dan tokoh agama. Selain itu, saran dapat dipengaruhi oleh kelompok mayoritas. Jika beberapa individu terlibat dalam kegiatan yang dianggap bermanfaat oleh masyarakat setempat, maka akan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

3. Identifikasi

Identifikasi adalah berbagai disposisi atau keinginan untuk menjadi mirip dengan pihak lain.
Prosedur identifikasi dapat dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Setiap orang membutuhkan proses identifikasi karena mereka memiliki role model dan ingin mengidentifikasi dengan role model tersebut.

Seseorang yang mengidentifikasi diri dengan sosok idola mereka biasanya belajar dan mengadopsi praktik pahlawannya.

Seorang anak muda yang mengidentifikasi diri dengan artis vokalis dalam sebuah band, misalnya. Bahkan gaya hidupnya akan ditentukan oleh lagu-lagu yang dinyanyikannya. Ia akan meniru model pakaian atau rambut (imitasi) hingga gaya hidupnya (identifikasi), dimulai dengan cara berbicara dan berlanjut melalui proses sosial dan keagamaan. Dalam identifikasi, sosok idola dianggap memiliki bakat dan status yang lebih besar darinya, sehingga menjadikannya panutan.

Proses identifikasi dimulai dengan peniruan dan pemujaan yang intens terhadap idola, menyebabkan individu ingin mengidentifikasi diri dengannya. Kemudian, perasaan bangga yang terkait dengan identifikasi dengan seorang idola mempercepat proses identifikasi.

4. kasih sayang

Simpati adalah proses tertarik pada individu lain.
Dalam proses welas asih, emosi memainkan peran penting, tetapi kekuatan pendorong simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan bekerja sama. Perbedaan rasa kasih sayang dan identifikasi, khususnya keinginan untuk mendapatkan ilmu dari pihak lain dianggap memiliki kelebihan.

Adapun simpati, faktor saling pengertian, seorang pria muda bersimpati dengan seorang wanita karena dia tidak hanya cantik, tetapi juga baik hati dan penyayang.

Demikian pula Pak Tono adalah pemimpin yang sukses di daerahnya. Secara tidak sengaja, ia mengamati Andi mengolah kembali barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat. Pak Tono terkesima dengan usaha dan bekal Andi. Kemudian, Pak Tono memberikan bantuan dana kepada Andi untuk mengembangkan usaha daur ulangnya.

5. Simpati

Empati adalah praktik mengalami apa yang dirasakan individu lain.
Biasanya, empati melibatkan pengalaman rasa sakit orang lain. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan di jalan raya, orang sekitar membantu tanpa disuruh. Mereka merasa kasihan pada mereka dan ingin meringankan penderitaan mereka, dan terlintas dalam pikiran mereka bahwa jika mereka berada dalam situasi yang sama, mereka juga akan membutuhkan bantuan.

Posting Komentar untuk "Faktor-faktor Proses Interaksi Sosial Beserta Contohnya"